Panduan Lengkap Cara Budidaya Ikan Nila Untuk Pemula

Budidaya Ikan Nila  bisa memberikan manfaat ekonomi yang besar untuk masyarakat, apalagi budidaya ikan nila tidak terlalu sulit untuk dilakukan dengan modal yang tidak terlalu besar.

Cara Budidaya Ikan Nila
budidaya ikan nila foto:pixabay.com


Budidaya Ikan Nila bisa dilakukan oleh pemula sekaligus namn ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum terjun ke budidaya ikan nila agar kamu tidak mengalami kerugaian yang cukup besar.

Hal hal yang perlu diperhatikan ketika budidaya ikan nila antara lain seperti cara pemijahan ikan nila, pembuatan kolam, pakan iklan nila, serta pengelolaan air di dalam kolam.

Nah berikut ada sedikit pandua lengkap cara budidaya ikan nila untuk pemula yang bisa kamu coba sendiri di rumah.

Pemijahan Ikan Nila

Dialam liar ikan Nila akan memijah dengan suhu air sekitar berkisar 22-37 Co , namun suhu ideal untuk pertumbuhan adalah 25 – 30 Co.

Pilihlah indukan dan pejantan dewasa yang memiliki keunggulan, seperti cepat pertumbuhannya, tahan penyakit, tubuh besar, lincah dan sehat. Ukuran tubuh indukan yang cukup, adalah dengan berat sekitar 100 g.

Saat ikan nila masih kecil  cukup sulit untuk membedakan mana jantan mana betina, baru setelah bobotnya di  50 g, dapat dilihat perbedaanya. Dengan ciri-ciri sbb :

Ciri – ciri betina ;  Biasanya memiliki perut yang lebih besar, diantaranya memiliki 3 lubang urogenetial ; dubur, liang telur, dan liang kemih. Jika perut di striping tidak mengeluarkan cairan.

Ciri-ciri jantan ; berwarna lebih gelap dengan tulang rahang melebar kebelakang, sehingga terkesan lebih kukuh. Pada alat urigenetial memiliki 2 buah liang ; dubur dan tonjolan kecil meruncing sebagai liang sperma merangkap liang urin. Jika perut di striping mengeluarkan cairan sperma.

Proses pemijahan adalah dengan menyiapkan kolam ukuran 3 x 4 M2 X 60 CM (dalam). Dasar kolam diusahakan berlumpur dan lembut untuk nantinya memudahkan Ikan membuat kubangan guna meletakkan telur-telutnya. Kubangan ini akan membentuk cekungan 10-35 cm. letakan Nila jantan dan Betina di kolam pemijahan dengan rasio jantan – betina 1:3. Tak lama maka pemijahan akan berlangsung. Tak lama setelah pemijahan, maka telur-telur yang telah dipijah oleh pejantan, akan dikumpulkan (dikulum) dalam mulut oleh ikan betina untuk dierami.

Mulai saat itu ikan betina akan puasa karena dimulutnya penuh dengan telur-telur dalam masa pengeraman. Telur akan menetas dengan di erami pada suhu air sekitar 22-37 Co. 3 – 5 hari kedepan telur-telur itu mulai menetas menjadi larva. 1-2 pekan kedepan indukan akan melepas larva guna mencari makan sendiri namun tetap dalam pengawasan sang induk. Jika lingkungan sekitar dirasa berbahaya maka indukan akan mengulum  mereka kembali sampai keadaan dirasa aman.

Ikan Nila dapat tumbuh lebih baik di ketinggian antara 150 -1000 m dpl. Air untuk kolam sebaiknya dari air yang tidak tercemar bahan kimia yang beracun.

Pembuatan Kolam Pembesaran.

Ada alternative pembuatan kolam, yaitu ; jika lahan sempit dapat menggunakan terpal baik indoor maupun outdoor. Namun secara lazim yaitu dengan membuat kolam tanah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika membuat kolam adalah harus memilih lokasi yang tepat, sangat ideal jika dekat dengan mata air. Pilihlah jenis tanah yang subur karena tanah yang subur berarti telah memiliki lingkungan yang baik dan bersahabat, tak hanya buat tumbuhan juga terhadap ikan. Buatlah kolam sesuai dengan ukuran yang anda ingini dengan juga membuat saluran irigasi dan saluran pengeringan kolam, bisa secara pararel dan seri.

Secara pararel adalah jika kolam lebih dari satu maka kedua saluran baik irigasi maupun pengeringan dibuat sama panjang dengan jumlah semua kolam di sisi kanan dan kiri kolam, misal dikanan adalah parit untuk irigasi (pengisian air) dan di kiri adalah drynase atau parit pengeringan. Keuntungan cara pararel adalah tidak bercampurnya air antara kolam 1 dan kolam berikut, karena masing-masing langsung mendapat suplai air secara langsung dari parit irigasi melalui pintu masuk masing-masing kolam, demikian pula pembuangannya masing-masing kolam langsung via parit drynase. Sehingga jika kolam 1 tercemar penyakit maka kolam-kolam berikut tidak akan tertular karena air dalam kolam 2, 3 dst bukan luapan dari air kolam 1.

Sedangkan cara seri adalah cara yang selama ini orang buat yaitu jika kolam lebih dari satu maka kolam dibuat, lalu diisi dengan air melalui parit irigasi, setelah kolam 1 penuh, maka air akan mengisi kolam berikut melalui saluran buang kolam 1 dst, dan di kolam terakhir baru dibuang melalui parit drynase. Keuntungan tehnik ini lebih praktis dari sisi waktu pembuatan dan tenaga, tetapi kekurangannya jika kolam 1 tercemar penyakit, maka dengan segera penyakit akan menular ke kolam-kolam berikut, hal ini karena, air dalam kolam 2, 3 dst berasal dari luapan kolam 1.

Kontruksi kolam ialah berupa galengan dengan lebar 50 cm terbuat dari tanah yang padat agar dapat menahan air dan usahan agar tidak ada kebocoran. Dan pada saluran masuk maupun buang diberi jarring agar ikan tidak dapat keluar dari kolam. Untuk menghindari air meluber disaat musim hujan bisa dipasang beberapa pipa atau bambu untuk pembuangan sesuai kebutuhan  , ditanam sekitar 10 cm dari atas galengan dengan berderet sepanjang kolam sebagai saluran buang sekunder. Sudah tentu masing – masing pipa diberi tutup dengan jarring. Jika menggunakan system pararel maka pipa buang skunder dipasang disisi parit drynase saja. Kedalaman air berkisar antara 70-150 Cm .

Persiapan Sebelum Kolam Diisi Dengan Benih Ikan Nila


Mula-mula kolam yang sudah selesai kita buat jangan dulu diisi air tetapi lakukanlah pengeringan dengan dijemur diterik matahari selama 4-7 hari untuk membunuh segala hama, ikan-ikan liar serta kuman dan bibit penyakit yang ada di dinding kolam maupun didasar kolam. Bila perlu sampai dasar kolam retak-retak. Berikutnya tebarkan secara merata disemua dasar kolam yang ada bubuk kapur tohor dengan dosis 25-50 g / M2 , kapur ini berfungsi salah satunya untuk mengendalikan keasaman tanah.

Pemupukan dasar kolam untuk meningkatkan hara tanah dan organisme yang merupakan pakan alami guna mendukung lingkungan yang baik buat pertumbuhan ikan, dengan menebar pupuk kompos / kandang dengan dosis 250-500 g /M2  , pupuk urea dan NH4NO3 15 g/ M2, TSP 10 g/ M2 . pupuk ini ditebar secara merata disetiap dasar kolam yang ada.

Maka setelah terbiar sekitar 1 pekan dan seluruh persiapan telah siap,  barulah kolam bisa diisi dengan air. Dan pada tahap berikutnya benih siap dimasukkan kedalam kolam pembesaran. Kerapatan luasan kolam budidaya ikan ini 5-10 ekor / M2  dengan ukuran benih yang pas sekitar 8-12 Cm atau dengan bobot 15-20 g / ekor.

Pakan Pembesaran Ikan Nila

Selain pakan alami yang tersedia dikolam hasil dari rekayasa pra tebar benih, Ikan Nila juga tetap memerlukan makanan tambahan sebagai penunjang agar tumbuh optimal dan tidak kuntet. Pakan tambahan bisa berupa pellet buatan pabrik atau kita kompos sendiri dengan kandungan dasar Protein min 28 %, lemak 3o%, dan zat tepung (karbo H) 15%. Komposisi bahannya al ; tepung ikan 25 %, tepung kopra / parutan kelapa 10 % dan dedak halus + kasar 65 %. Selain itu limbah dapur seperti sisa sayur mayur, sisa nasi dan dedaunan juga dapat diberikan sebagai tambahan.

Berikan pakan 3 kali / hari (pagi, siang, sore) dengan dosis 3-5 % dari bobot hidup ikan. Otomatis ikan semakin besar, kebutuhan gram pakan per ekor juga besar.

Pengelolaan Air Kolam Ikan Nila

Sumber air kolam bisa dari beragam ; air sungai yang di pompa, mata air, dan air hujan atau sumur. Kondisi air harus dibuat ideal dengan temperature 25-30 Co  dengan pH 7-8.5, debit aliran air ± 5 U/detik. Lakukan pergantian dan penambahan air jika diperlukan, ini juga untuk menjaga suhu dan temperature tetap stabil akibat penguapan oleh sinar matahari. Lakukan penambahan pada masing-masing kolam sebanyak 25 % dari air kolam. Suhu juga mempengaruhi ketersedian oksigen dan suhu toleransi adalah rentang 14 – 38 Co . kecukupan oksigen penting untuk pernapasan. Kadar oksigen dalam air yang optimal > 5 mg / L.

Warna air yang keruh akibat lumpur juga mempengaruhi lambat pertumbuhan, kecuali keruh akibat adanya plankton air justru akan mempercepat laju pertumbuhan. Ciri air keruh karena plankton adalah berwarna hijau kekuningan dan hijau kecoklatan karena banyaknya diatom. Plankton ini baik bagi pakan ikan Nila, sedangkan plankton biru kurang baik. Kadar plankton juga ikut menjaga kesetabilan pH air, nilai toleransi pH ikan nila berkisar dari 5 – 11. Suhu, fotosintesis, dan adanya ion dan kation mempengaruhi kadar pH air.

Masa panen ikan nila biasanya 200-300 g / ekor atau 1-2 kg / M2, dengan masa pemeliharaan 3-6 bulan.

Semoga Panduan Lengkap Cara Budidaya Ikan Nila Untuk Pemula ini dapat bermanfaat untuk Kamu.